20.06.2013
Rasanya baru kemarin saya melahirkan anak ke-2 ya. Tau-tau bocah ini sudah hampir 1,5 tahun saja. Memang waktu itu berlalu sangat cepat dan saya tidak ingin melewatkan momen anak-anak dimana mereka masih mau diajak main dengan orang tuanya. Itu juga menjadi salah satu alasan awal berdirinya blog ini adalah merekam aktivitas dan perkembangan mereka.
Walau sudah anak ke-2. Momen-momen perkembangan (milestone) selalu dinanti-nanti. Malah kadang jadi deg-deg an karena patokannya anak pertama umur sekian sudah bisa apa saja. Harusnya kan gak boleh gitu ya *keplak diri*. Tetapi anak ke-2 ini membuat kami sadar bahwa setiap anak itu unik dan memiliki caranya masing-masing untuk belajar. Kami belajar sabar juga untuk terus menstimulasi sesuai keinginan anak.
Memang Deo ini benar-benar membuat kita belajar ekstra sabar. Ketika anak seusianya sudah mulai berguling-guling. Ia sendiri masih terlihat senang tidur-tiduran. Sampai bahkan setelah lewat 6 bulan ia terlihat enggan untuk guling-guling. Khawatir? Sempat membuat saya sedikit kepikiran. Namun karena suami saya santai-santai saja dan selalu berkata ‘sabar, nanti juga guling sendiri’ sayapun menjadi sedikit merasa tenang. Akhirnya memang ia mulai tengkurap dan berguling-guling di usianya yang hampir 8 bulan.
Nah, proses dari tengkurap sampai mulai merangkak dan berdiri-berdiri itu cukup singkat. Namun kembali kami diuji kesabarannya dalam hal jalan. Dari usia sekitar 9 bulan ia mulai menyeret-nyeret tubuhnya (merangkak ala tentara), lalu sekitar 10 bulan mulai merangkak biasa.
Deo hobinya merangkak. Mau dimanapun, kapanpun. Ia sebenarnya bisa berjalan sambil digandeng namun entah kenapa ia selalu menolak dan memilih untuk merangkak. Bahkan kadang di mall ia bisa nangis-nangis minta merangkak.
6 bulan berlalu dan Deo pun masih tetap dengan fase merangkaknya. Stimulasi tetap berjalan sesuai dengan keinginannya. Ia memang sudah mau jalan sambil digandeng, namun belum ada tanda-tanda ia akan berjalan. Sampai akhirnya tanggal 17 November, tepatnya 3 hari menuju usia 17 bulan akhirnya ia berani melangkah untuk pertama kalinya. Saking girangnya menyaksikan momen itu sampai abang Mikha pun ikut tepuk tangan. Sayangnya suami saya melewati momen itu secara langsung tetapi sempat di video kok 😀
Momen ia berjalan memang masih sangat langka. Sekarang juga ia masih lebih sering memilih untuk merangkak. Tidak apa-apa ya dek. Yang penting kau berkembang dengan waktu pilihanmu sendiri. Kami orang tuamu hanya dapat terus menstimulasi dan memberikan yang terbaik 🙂
Tulisan ini diikutsertakan dalam Give Away “Saat Tumbuh Kembang Balitaku Balitamu”
Aih senangnya.. tiap anak memang berbeda mbak… anak sy sj baru bisa bicara usia 18 bulan, pdhl sblmnya cm bisa mengucap kata “a u” saja ..alhamdulillah bl sdh waktunya akhirnya bisa bicara jg walaupun kata pertamanya “apak”, maksudnya Bapak… hehe.
Terimakasih sdh berbagi cerita ttg Deo yg lucu utk meramaikan GA saya ya mbak…
Sama2 mak. Makasih ya 🙂
Lucunyaa…ekspresinya ituloh, dan terutama senyumnya 🙂 kangen masa2 umur segini, padahal anak2ku juga masih TK. Tapi udah berasa aja mereka mulai mandiri.
Terima kasih. Iya ya.. Ini aja gak berasa, bentarrrr lagi udah bakal mandiri semua :’)
Semoga sehat selalu, yuk main sama bintang …. 😀
Amin. Yuk main 🙂
Lucunyaaa
Aduuh jadi kangen momen momen itu juga. saat navaro dulu juga agak susah proses jalannya.
salam kenal ya mak 🙂
Hehe.. Iya ya.. Bakal kangen juga momen2 ini. Salam kenal juga. Makasih sudah mampir 🙂
Ayo semangat Deo 🙂
Terima kasih tante :*
sama mak wiena, rizma jg agak lama, 16 bln br lancar jalannya. semangAT ade deooo
Terima kasih tante 😘
foto paling atas, lucu banget. Lagi tidur masih bisa tersenyum 🙂
Hehe.. Terima kasih.. Itu pas usia beberapa hari. Bikin kangen masa newborn. Terima kasih sudah berkunjung ya 🙂
Horeeeeee #prokprok ikut tepuk tangan. Sehat terus ya Deo 🙂
Mkasih tante :*