Melakukan Pekerjaan Rumah dengan Bayi & Balita

Hari ini merupakan hari ke-2 kembali berkutat di dapur. Memang sudah dari minggu lalu, tetapi kalau minggu lalu hanya modal masak nasi atau instan non MSG di rice cooker dan sayur, sekarang waktu meninggalkan anak-anak sedikit lebih lama karena harus mempersiapkan bahan. Sejak kami kembali liburan, adik Deo sedikit sulit ditinggalkan sendiri. Mungkin karena selama liburan selalu ada yang menemani.

Lalu bagaimana mensiasatinya bila harus memasak dengan jangka waktu lebih lama?

1. Memasak menu sederhana
Saya memilih menu masakan yang sederhana dan tidak perlu waktu yang terlalu lama (atau yang dapat ditinggal), serta menyesuaikan menu MPASI Deo dengan menu kami ber 3. Seperti yang saya lakukan 2 hari ini.

Saat menu makan ikan goreng, sup bayam dan labu, maka menu Deo:

Bubur ikan saring dengan labu & bayam

Saat menu ayam rica (ayam tomat untuk Mikha) dan cah toge & jagung, maka menu Deo:

Bubur ayam saring dengan jagung & tomat

2. Komunikasi
Memberitahu anak-anak (terutama Deo) bahwa saya akan meninggalkannya untuk beberapa saat dan begitu kelar saya akan kembali menemani.

3. Pilihan
Memberi pilihan kepada anak-anak (termasuk Deo) ingin bermain dimana. Mikha sudah mampu mengemukakan apa dan dimana ia ingin bermain, kalau Deo hanya menangis bila ia tidak ingin berada di tempat yang saya tawarkan.

Ternyata yang paling utama itu memang komunikasi ya. Walau Deo baru 8 bulan, sebenarnya ia sudah mengerti apa yang saya disampaikan. Hal tersebut juga saya lakukan bila ingin melakukan pekerjaan rumah lainnya. Memang baru sekitar 15-30 menit Deo mampu ditinggalkan setelah itu tetap deh dengan jeritan mautnya. Walau begitu tetap harus diapresiasi karena sudah mampu bermain sendiri tanpa ditemani. Mungkin nanti seiring waktu kakak beradik ini bisa bermain bersama-sama dan saling menemani :).

Duo kakak beradik seru main